h_earth

ketumpulan hati, kegersangan jiwa, kejenuhan dalam menjalani kehidupan... sesungguhnya berakar pada kedangkalan ibadah orang yang bersangkutan kepada Allah. (Rahmat Abdullah)

Thursday, November 30, 2006

insyaf =9

Kemaren, ba'da shalat Maghrib di MUI, aku dan banyak jama'ah yang lainnya menyaksikan seseorang yang baru mengikrarkan syahadat. Namanya Tia, anak FISIP angkatan 2004.

That's the first time... pertama kalinya aku menyaksikan seseorang masuk Islam. Rasanya... luar biasa bahagia. Dari mulai pengumuman pengurus mesjid bahwa setelah dzikir dan ba'da maghrib akan ada pengucapan syahadat dari seorang mahasiswi. Lalu berbondong-bondongnya jama'ah dengan segera, maju ke shaff terdepan untuk menyaksikan. Ikhwannya di lantai bawah. Akhwat di atas. Tia, yang mau masuk Islam itu juga di lantai bawah, ditemani temen2 akhwatnya, dipisahkan hijab/pembatas dengan ikhwannya. Lalu acara itu dibuka. Tia ditanya apa dia terpaksa masuk Islam. Dan dia jawab tidak. Tidak ada paksaan dari siapapun. Subhanallah... Lalu sang ustadz membimbing Tia untuk mengucapkan dua kalimat syahadat...

Asyhadu alla ilaha illallah...
Wa asyhadu anna muhammadarrasullullah...
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah
dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah

Terharu banget... Menggetarkan... Sampe membuat beberapa dari yang menyaksikan menitikkan air mata.
Seberapa sering kita ucapkan syahadat itu setiap harinya (bagi yang muslim)? Tapi saat mengucapkannya, masihkan menggetarkan hati? Masihkan menyadari maknanya? Bahwa saat mengakui tiada tuhan selain Allah, kita telah menyatakan tidak akan bergantung kepada selain Dia. Berjanji untuk selalu menaatiNya.
Rindu... rindu sama Allah... Inget perjanjian yang dulu kita semua ucapkan di alam ruh :
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)” (Qs. Al-A’raf 172).

Subhanallah... peristiwa itu bisa jadi pengingat buat kita yang udah Islam lebih dulu.. Untuk lebih memaknai syahadat dan keislaman kita. Bukan sekedar Islam KTP. Ngeliat Tia yang bener2 berjuang dan mencari sendiri, dari mulai SMP, jadi nyadar bahwa hidayah itu mahal... hanya datang pada orang-orang yang bener-bener mau dan mencarinya.

-----------------------------
bwt ndu dan siapapun yang ngerasa punya masalah
kalo kata yusuf mansur, yg namanya masalah cuma ada 2 : kalo kita jauh dari Allah, dan kalo kita lupa sama Allah... So, know the answer kan? =)
*coz I also try to love Allah more and more*
Jika kita mendekatiNya dengan berjalan, Dia mendekati kita dengan berlari...

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

subhanallah...
waduh...jadi pengen ngeliat....
pasti sangat mengharukan.

10:19 AM  

Post a Comment

<< Home