Bagaimana datangnya cinta?
Ada yang bilang : "dari mata turun ke hati"
Kalo kata marcell : "cinta datang tiba2"
apalagi ya...
Eh, terus gimana kalo mo nikah?
Pilih mana? Mencari orang yang kita cintai terus nikah sama dia atau nikah dulu baru belajar mencintai dia?
Iseng aja nih.. kemaren baca dari blognya Ibu Wisnu Murti=9
THE KEY TO SUCCEEDING IN MARRIAGE IS NOT FINDING THE RIGHT PERSON; IT'S
LEARNING TO LOVE THE PERSON YOU FOUND
selengkapnya baca ini dan baca ini juga:
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (QS Ar-Ruum:21)
Kata mba Afifah Afra dalam buku "Jadilah si Penebar Cinta!":
"Perhatikan, guys! Dalam ayat tersebut, kalimat "Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri" didahulukan daripada kalimat "dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang". Apa arti itu semua?
Artinya pada masing2 manusia, Allah akan mendatangkan jodoh terlebih dahulu, baru kemudian, ketika mereka menikah semata2 hanya untuk mendapatkan keridhaan Allah, maka sebagai hadiah, Allah akan memunculkan perasaan saling cinta dan kasih sayang, yang bikin tenteram. Jadi, pacaran itu adanya sesudah nikah, bukan pacaran dulu, baru nikah."
Oh.. ternyata..
Gimana.. kamu setuju? ;)
1 Comments:
?
Ibn Katsir berkata, “Di antara tanda kebesaran-Nya yang menunjukkan keagungan dan kesempurnaan kekuasaan-Nya, Dia menciptakan wanita yang menjadi pasangan kamu berasal dari jenis kamu sendiri sehingga kamu cenderung dan tenteram kepadanya. Andaikata Dia menjadikan semua Bani Adam (manusia) itu laki-laki dan menjadikan wanita dari jenis lain selain mereka, seperti bila berasal dari bangsa jin atau hewan, maka tentu tidak akan terjadi kesatuan hati di antara mereka dan pasangan (istri) mereka, bahkan sebaliknya membuat lari, bila pasangan tersebut berasal dari lain jenis. Kemudian, di antara kesempurnaan rahmat-Nya kepada Bani Adam, Dia menjadikan pasangan mereka dari jenis mereka sendiri dan menjadikan di antara sesama mereka rasa kasih (mawaddah), yakni cinta dan rasa sayang (rahmah), rasa kasihan. Sebab, bisa jadi seorang laki-laki mengikat wanita karena rasa cinta atau kasih terhadapnya hingga mendapat kan keturunan darinya atau ia (si wanita) butuh kepadanya dalam hal nafkah atau agar terjadi kedekatan hati di antara keduanya, dan lain sebagainya” (Tafsir Ibn Katsir)
Post a Comment
<< Home