h_earth

ketumpulan hati, kegersangan jiwa, kejenuhan dalam menjalani kehidupan... sesungguhnya berakar pada kedangkalan ibadah orang yang bersangkutan kepada Allah. (Rahmat Abdullah)

Tuesday, March 06, 2007

setan sangat senang jika ia bisa menjerumuskan anak adam dalam dosa..

abis baca syariah online..

"Memang kita bisa saja mengatakan bahwa hubungan ini tidak lebih dari sebuah persahabatan, pertemanan, rekan dan sebagainya. Namun justru titik masalahnya ada disini. Yaitu ketika dua orang berlainan jenis ‘menyepi‘ baik secara pisik atau secara non-pisik, maka sebenarnya disitulah celah-celah syetan bermain.

Apalagi di zaman sekarang dimana alat komunikasi sedemikian mudahnya, ada SMS, email, chatting, note dan sebagainya. Sehingga meski khalwat pisik itu tidak terjadi, namun sebenarnya ada khalwat ‘virtual’. Artinya ada sebuah ‘frekuensi pribadi’ yang bersifat khusus dimana kebesertaan orang lain menjadi tidak diharapkan. Dan ini sebenarnya adalah hakikat dari khalwat yang dilarang itu.
Tapi disini memang sulitnya, mereka yang sedang menjalin kontak khusus seperti ini biasanya tidak terlalu merasa adanya ‘wilayah berbahaya’ seperti ini. Bahkan dengan segala argumen, mereka akan mengatakan bahwa hubungan ini adalah hubungan biasa saja, hubungan kawan, sahabat, karib dan sedikit ditambahi curhat sana curhat sini.

Dan dalam kasus, memang biasanya begitu. Hubungan itu tidak lebih (sekali lagi tidak lebih) dari hubungan biasa. Paling tidak menurut mereka yang sedang merasakannya/melakukannya.

Hal itu bisa saja diterima dan dibenarkan. Tapi harus diingat bahwa syetan itu ada dan menjadi pihak ketiga. Mungin pada awal-awal hubungan itu, syetan tidak langsung meng-KO sasarannya. Bahkan bisa saja syetan malah memberikan segudang ide yang dapat melegitimasi hubungan itu. Dan buat orang lain, bisa saja argumen itu masuk akal dan bisa diterima. “oh, mereka bukan pacaran, tapi sedang membahas masalah krisis organisasi atau kantor atau perkuliahan”. Begitu barangkali orang akan berujar.

Bila sampai disini aman, maka syetan pun merasa cukup puas, karena sikap hati-hati dan sorotan orang sudah agak reda. Dan hubungan jalan terus karena sudah ada alasan yang masuk akal bagi orang disekelilingnya bahwa hubungan itu ternyata ‘biasa’ saja.
Kesempatan inilah yang sangat diharapkan oleh syetan. Dan bukan syetan kalau tidak ahli dalam menyusun strategi. Dalam setiap strateginya, syetan itu terkenal ulung, sabar, punya manhaj, punya sejuta kiat dan trik jitu. Yang tidak kenal syetan pastilah akan menganggap bahwa hubungan khusus seperti itu Cuma hal biasa saja. Tidak perlu ada yang dikuatirkan. Jadi syetan tinggal menunggu waktu yang tepat untuk melumat mangsanya.

Jadi bila pada awal hubugnan itu kok kelihatannya normal-normal saja, bukan berarti aman. Ingat pesan Rasulullah SAW, bila laki-laki dan wanita yang bukan mahram ‘menyendiri’ atau menyepi (terjemahan dari khalwat), maka yang ketiga adalah syetan."

Hiiy...

Pemakluman2 ttg hubungan ikhwan-akhwat itu bisa menumpulkan kepekaan akan dosa dan perbuatan yang salah. Sarana yang ada, sudah menjamur, dan dianggap wajar bisa saja menjadi jalan khalwat atau zina hati. Bagaimanapun, kita harus berhati2 menggunakan kecanggihan teknologi komunikasi :)

Allahummaghfirlanaa..

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home